Jumat, 22 Januari 2010

Ikan Sidat Torpedo

Selain kandungan nutrisinya yang tinggi, ikan sidat juga tergolong ikan kelas menengah atas karena harganya mahal. Konon, di Jepang, menu ikan sidat yang disebut unagi ini jadi menu paling mahal di tahun 200-an dengan harga Rp 490 ribu per ekor.

Langkanya ikan juga jadi salah satu faktor yang membuat harganya mahal. Bahkan Dedi mengaku dirinya harus mencari ikan sidat sampai ke pelosok wilayah Pangandaran. Terlebih ikan ini sangat sulit untuk dibudidayakan.

"Ikan ini kalau berkembang biak di air tawar tapi kalau bertelur di air laut, sehingga sulit untuk dibudidayakan," ujarnya. Indonesia, termasuk negara yang potensial untuk melakukan budidaya ikan sidat karena jumlahnya cukup melimpah di perairan Indonesia.

Tapi jangan heran kalau selama empat bulan Kampung Laut Pangandaran akan sepi dengan menu ikan sidat. Sebab saat musim kemarau kurang lebih empat bulan, ikan sidat ini migrasi ke laut untuk berteur. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebelum kemarau tiba, Dedi menstok ikan sidat dalam jumlah banyak.

Awalnya Dedi menjual ikan sidat per ekor dengan harga Rp 50 ribu untuk ukuran kecil. Tapi kemudian karena ukurannya tidak sama, konsumen meminta dihitung per ons. Harganya bisa lebih dari Rp 50 ribu atau kurang. Paling besar sidat yang dijual berukuran 1,5 kilogram dengan panjang 1 meter dan paling kecil panjangnya 30 sentimeter dengan diameter 2 sentimeter.

Karena harganya mahal, konsumen ikan sidat kalangan tertentu saja. Sehingga Dedi tidak menyediakan menu ikan sidat di cabang Kampung Laut Pangandaran yang ada di DU 21, Jalan Dipatiukur No 21, karena pangsa pasar di sana adalah mahasiswa.


sumber http://m.detik.com

Kamis, 21 Januari 2010

Ucapan amin, aamin, amiin, dan aamiin


Lafaz aamiin diucapkan didalam dan diluar salat, diluar salat amin diucapkan oleh orang yang mendengar doa orang lain. Aamiin termasuk isi fiil Amr, yaitu isim yang mengandung pekerjaan. Maka para ulama jumhur mengartikannya dengan Allahummas istajib (ya Allah ijabahlah). Makna inilah yang paling kuat dibanding makna-makna lainnya seperti bahwa aamiin adalah salah satu nama dari asma Allah swt.

Membaca aamiin adalah dengan memanjangkan a (alif) dan memanjangkan min, apabila tidak demikian akan menimbulkan arti lain.
Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “AMIN” yaitu :

1. ”AMIN” (alif dan mim sama-sama pendek), artinya AMAN, TENTRAM
2. "AAMIN” (alif panjang & mim pendek), artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN
3. ”AMIIN” (alif pendek & mim panjang), artinya JUJUR TERPERCAYA
4. “AAMIIN” (alif & mim sama-sama panjang), artinya YA TUHAN, KABULKANLAH DOA KAMI


Arti kesemuanya bermakna baik, tapi benar atau belum pemakaian kata² tersebut?
Supaya apa yang kita lafalkan benar dan sesuai dengan arti yang kita inginkan.
Semoga bermanfaat...


Wallahu a'lam bish showab

Selasa, 19 Januari 2010

Ikhtiar Mengenal ALLAH

Tidak ada keraguan bahwa setiap perbuatan ALLAH azza wa jalla pasti sudah melewati perhitungan yang sangat cermat dan maha sempurna.Barangsiapa yang mengenal ALLAH, tidak mungkin kecewa oleh apapun perbuatan ALLAH, kalaupun kecewa, maka kecewa terhadap diri sendiri yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan keinginan-Nya.Kalau kita sudah memasuki derajat ihsan/muhsinin, orang yang biasa bertatapan dengan ALLAH, maka takluklah dunia ini kepadanya dan ia akan merasakan suatu kelezatan yang luar biasa. 
Bagaimana caranya ? Secara mendasar dapat ditegaskan bahwa kemampuan ma’rifat adalah hak ALLAH, ada dua jalan agar orang bisa ma’rifat , yaitu :


1.  Tanazul
Merupakan jalan ma’rifat yang dikaruniakan ALLAH kepada seseorang, sehingga ia dapat mengenal dan akrab dengan-Nya tanpa sebab, jadi ALLAH-lah yang membuat sebab. Diatur saja oleh-Nya sehingga orang ini jadi mengenali-Nya.
Biasanya ALLAH berbuat seperti ini karena memang sudah ada dalam rencananya yang tercatat di Lauhul Mahfuzh atau bisa jadi karena orang tersebut dari keturunan orang soleh.
Dalam Al-quran disebutkan, misalnya : Ashabul kahfi yang mendapat karunia ma’rifat dalam waktu singkat. Selain itu para tukang sihir di zaman Nabi Musa AS. Ketika mereka mengadakan adu tanding dengan musa dihadapan fir’aun, yang kemudian para tukang sihir ini dikalahkan oleh ALLAH. Akibatnya secara spontan mereka yakin akan kebesaran ALLAH “ Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa”.
2.   Tariqi
Proses mencari karunia ma’rifat melalui jalan yang mendaki          “ mulai dari sedikit ilmu, lalu terus menerus diamalkan dalam waktu yang mungkin sangat lama dan melelahkan “. Akan tetapi, tidak semua yang menempuh tariqi berhasil memasuki derajat arifin, yakni orang yang ma’rifat, yang kenal dengan ALLAH, dengan dirinya dengan dunia dan tentu saja dengan akhirat.
Syarat menempuh tariqi :
a. Iman
b. Ilmu
Kita tidak bisa akrab dengan ALLAH sebelum mengetahui ilmunya, karena itu kita wajib mengkaji ilmu tauhid karena hukumnya fardu ‘ain. Mengkaji fiqih wajib dengan tujuan agar benar syariat.
c. Amal
Barangsiapa yang bertambah ilmu, tetapi tidak bertambah amalnya, maka dia akan semakin jauh dari ALLAH.
d. Muqarrabah
Seseorang yang muraqabah seluruh aktivitas hidupnya, mulai dari mata terbuka sampai terpejam, tidak ada yang dituju dari geraknya selain ALLAH. Dia mau bergerak, kalau jelas ada perintah ALLAH, gerakannya disesuaikan dengan keinginan dari aturan ALLAH, serta tujuan gerakannya pun semata-mata hanya karena ALLAH.

Kamis, 14 Januari 2010

Wonder Kid (Indonesia)



Irfan Bachdim adalah pemain sepakbola asal Belanda keturunan Indonesia yang akan mengikuti seleksi di tim Persib Maung Bandung. Irfan merupakan pemain jebolan Ajax Amsterdam junior dan pernah bermain di Eredivisie Liga Belanda bersama FC Utrecht.


Profile:
Nama: Irfan Bachdim
Tempat Lahir: Amsterdam, Belanda
Tanggal Lahir: 11 Agustus 1988
Tinggi: 172 cm
Posisi: AMC/L/R
Karir:
99-01 Ajax Amsterdam Junior
02-03 SV Argon
03-07 FC Utrecht Junior
08-09 FC Utrecht Senior
09-10 HFC Haarlem

:: http://tv.simamaung.com/2010/01/5-tantangan-buat-irfan-bachdim.html

Minggu, 10 Januari 2010

Kelompok Hati?





Menurut ilmu tasawuf, hati terbagi atas 3 kelompok :
1. Hati yang bersih dan sehat 
Hati yang setiap saat mengingat Allah, ketika mendengar ayat-ayatnya bergetar hati dan 
bertambah imannya. Kecintaan dan kebenciannya kepada sesuatu hanya didasarkan kepada
Allah semata.
Ia rindukan segenap perintah-Nya dan benci terhadap segala larangan-Nya. Ia akan merasa
sangat sedih dan bersalah jika suatu saat dirinya lalai tidak memanfaatkan waktu semaksimal
mungkin. Setiap detik yang dilaluinya adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan
dihadapan Allah.
Ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam setiap gerakan adalah ciri hati yang sehat.Tanda-tanda
ikhlas adalah ada dan tidak ada orang kita tetap melakukan amalan soleh yang ingin kita
kerjakan.
Hati yang sehat tidak menyekutukan ALLAH dengan apapun dalam bentuk apapun. Ia
mengikhlaskan amal untuk  ALLAH, bila mencintai, mencintai karena ALLAH, bila membenci,
membenci karena ALLAH ,dan bila  memberi hanya karena ALLAH.

2. Hati yang sakit 
Hati yang senantiasa merasa gundah dan ragu meskipun dibacakan ayat suci al-Quran.
Nikmatnya iman dan Islam tak pernah dirasakan. Hati yang mempunyai kehidupan, tetapi
berpenyakit. Kadang-kadang kehidupan tampak padanya, tetapi kadang-kadang yang tampak
penyakitnya, tergantung yang mana diantara keduanya yang sedang dominan.
Dalam hati ini terdapat kecintaan, keimanan, ketakutan dan tawaqal kepada ALLAH, yang
semua ini merupakan bahan baku kehidupannya. Tetapi didalamnya juga terdapat kecintaan
terhadap hawa nafsu, pengutamaan terhadapnya dan ambisi untuk memperolehnya.
Kedengkian, kesombongan dan kebanggaan terhadap diri sendiri. Ia dipengaruhi oleh 2
penyeru, yang satu mengajaknya kepada ALLAH, rasulnya dan negri akherat sedangkan yang
lain mengajaknya kepada dunia.

3. Hati  yang mati 
Hati yang jauh dari hidayah dan sulit menerima kebenaran. Hati yang tidak mengenal Tuhan,
serta tidak beribadah kepada-Nya. Ia senantiasa memperturutkan hawa nafsu, sekalipun
dimurkai dan dibenci ALLAH.
Hawa nafsu adalah imamnya, syahwat adalah komandannya, kebodohan adalah
pengendalinya dan kelalaian adalah kendaraannya.
Di hatinya terdapat penyakit ujub, riya dan takabur. Sehingga ia tidak merasakan kehadiran
Allah dalam setiap jengkal hidupnya.
Ia senantiasa sibuk berpikir untuk memperoleh ambisi-ambisi duniawi serta dimabukkan oleh
hawa nafsu dan cinta duniawi.
Allah SWT berfirman :
a. Mereka tuli, bisu, buta. Maka tidaklah mereka kembali ke jalan yang benar.” (Al-baqarah ayat 18).
b. Sesungguhnya orang-orang yang kafir sama saja bagi mereka apakah kamu beri peringatan atau tidak, mereka tetap tidak akan beriman. Allah telah mematikan hati mereka, pendengaran mereka dan penglihatan mereka bahkan semuanya benar-benar tertutup.”(Al-Baqarah:6-7).
Manusia yang hatinya mati, hidupnya tak jauh beda dengan binatang. Baginya tak ada
hukum halal dan haram. Tidak ada batas antara yang haq dan yang batil. Yang ada
hanyalah kepuasan nafsu yang tak pernah berujung.  Karena itulah terapi yang paling
ampuh pengobat syifa (obat penawar) penyakit hati manusia adalah Al-quran:
 “ Wahai manusia, telah datang kepada kalian pelajaran dari tuhan kalian, obat     
penawar bagi penyakit yang ada dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi 
orang-orang yang beriman”.
Bergaul dengan orang yang hatinya mati seperti ini adalah penyakit dan racun, 
bersahabat dengannya adalah kebinasaan. Dengki akan merugikan diri sendiri dan 
orang lain, yang akan termanifestasi pada wajah dan sikap. Ciri-cirinya :
-  Senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang
        - Tidak mengakui prestasi orang lain.

:: Oleh : Ibnul Qayyim Al-Jauziyah

Kenapa Orang Pintar RI Eksodus ke Luar Negeri Semakin kuatnya kecenderungan orang pintar Indonesia memilih tinggal di luar negeri.


Tahun 2009 telah berakhir, dan 2010 menjelang. Tanpa disadari, waktu terus berganti. Padahal, dibalik pergantian tahun itu, bangsa Indonesia tengah menghadapi persoalan serius. Jika dibiarkan, persoalan ini akan menimbulkan masalah besar pada jangka panjang.

Bahkan, persoalan tersebut nyata ada di depan mata. Ironisnya, ini belum disadari oleh pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Akibatnya, masalah ini terus berlarut-larut sehingga merugikan Indonesia.

Salah satu fenomena yang menonjol itu adalah semakin kuatnya kecenderungan orang pintar Indonesia yang mendapat gelar doktor dari luar negeri, memilih tinggal dan bekerja di luar negeri. Mereka adalah doktor-doktor terbaik lulusan Yale, Cranfield, Stanford, MIT dan lain-lain. Umumnya mereka bergelut di bidang ilmu eksakta dan engineering seperti teknik, fisika, matematika komputer, dan sejenisnya.

Tahun 2007 saja sekitar 20-an doktor Indonesia lulusan luar negeri memilih bekerja di Malaysia, 3 orang bekerja di Brunei, dan sekitar 5 orang di Singapura. Setiap tahun Depdinkas dibanjiri permintaan para doktor yang sudah selesai ikatan dinas untuk diizinkan bekerja di luar negeri. Padahal untuk “mencetak” seorang doktor di perguruan tinggi bergengsi di luar negeri, biaya yang dibutuhkan lebih dari $30 ribu per tahun.

Ada beberapa alasan mengapa eksodus terjadi:
Pertama, Remunerasi. PTN tempat mereka bekerja sebelumnya tidak mampu memberikan remunerasi yang layak. Sementara gaji mereka di Malaysia sekitar Rp 50 juta per bulan, belum termasuk fasilitas perumahan dan pendidikan gratis untuk anak mereka.

Kedua, Tantangan pengembangan ilmu. Banyak dari mereka yang butuh situasi kerja yang benar-benar membawa tantangan. Mereka ingin sekali agar ilmu yang mereka dapatkan benar-benar dapat didayagunakan secara optimal. Malaysia dan negara lain mampu menghadirkan hal tersebut, salah satu contohnya adalah Malaysia saat ini telah mengembangkan Pusat Biotech Valley di Petaling Jaya, Kuala Lumpur, semacam Silicon Valley di Amerika Serikat.

Indonesia juga terancam kehilangan generasi cerdas dan brilian, karena sebagian besar anak-anak cerdas peraih penghargaan olimpiade sains internasional memilih menerima tawaran belajar dari berbagai universitas di luar negeri, terutama Singapura.

Pemerintah hanya memberikan fasilitas masuk perguruan tinggi negeri tanpa tes dan siswa bersangkutan dijanjikan akan diberikan beasiswa. Sementara Singapura lebih agresif dengan memburu siswa-siswa brilian ke sejumlah sekolah di Indonesia lewat agen yang tersebar di sejumlah kota, seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Siswa-siswa brilian itu dijanjikan fasilitas yang menggiurkan. Selain beasiswa, siswa cerdas juga ditawari subsidi biaya kuliah (tuition grant) dari Pemerintah Singapura sebesar 15.000 dollar Singapura (sekitar Rp 112,5 juta per tahun), atau pinjaman bank tanpa agunan untuk biaya kuliah. Jika siswa mengambil pinjaman bank, cicilan pinjamannya dibayar setelah mereka bekerja.

Sekitar 250-300 siswa cerdas Indonesia setiap tahun pergi ke Singapura untuk kuliah di perguruan tinggi seperti Nanyang Technological University, National University of Singapore, dan Singapore Management University. Dari total pelajar dan mahasiswa Indonesia di Singapura sebanyak 18.341 orang, sekitar 5.448 orang di antaranya sedang mengambil S-1, S-2, dan S-3 di berbagai program studi. Singapura menargetkan merekrut 150.000 mahasiswa asing hingga tahun 2015.

Harus ada kebijakan terobosan untuk mempertahankan siswa-siswa cerdas dan brilian tetap menjadi aset Indonesia. Mereka memang perlu mengembangkan ilmu ke berbagai universitas terkemuka di dunia, namun harus diciptakan kondisi yang mendukung agar mereka bergairah kembali ke Tanah Air untuk mengabdikan ilmunya untuk kemajuan bangsa Indonesia.

***
Said Didu adalah Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia dan Sekretaris Menteri Negara BUMN. Analisis ini disarikan dari pidato Said Didu di acara Persatuan Insinyur Indonesia di Jakarta pada 21 Desember 2009.

:: vivanews.com

Selasa, 05 Januari 2010

Naluri, Kecerdasan, dan Ketidak Adilan


Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dgn seseorang yg didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yg akan saya temui. Sudah terbayang muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yg sering saya temui di cerita TV.

Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya. Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dgn wajah yg diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dgn gerak-gerik yg sopan.

Saya pun membaca berkas kasusnya yg diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dlm penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?

Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yg berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yg menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang "keamanan" yg begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tsb.

Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yg membunuh ayahnya.

"Siapa yg bunuh ayah saya!" teriaknya kepada orang yg ada di tempat itu.
"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yg membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.

Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi.

"Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!" ujar kepala lapas yg ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib. Pelarian pertama dilakukannya dgn cara yg tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dlm salah satu kantung sampah.

Hasilnya 1-0 utk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara. Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yg doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat loh waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung hawa panas yg bersifat destruktif terhadap benda keras. Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dlm seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat
bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 utk arif. Ia keluar penjara kedua kalinya. Pelarian ketiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yg ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi.

Besi yg berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpannya di dlm kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan utk kabur. Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruangan ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dgn menggunakan besi pegangan ember utk membuka pintu dan gembok. Jangan tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah diluar. 3-0 utk Arif. Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi?

Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah.
Pelarian-pelarianny a didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya utk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dgn satu tujuan, pulang! Karena itu pula pada pelarian Arif yg ketiga, kepala Lapas yg juga seorang ibu ini meminta anak buahnya utk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat utk kepala Lapas yg ditulisnya sendiri.

Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. Tulisnya singkat.

Seorang anak cerdas yg harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang.

Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, polisi bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini. Dan kreativitasnya yg tinggi itu bisa berguna utk hal yg lain.
Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yg dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat. Itulah yg namanya keadilan!

Minggu, 03 Januari 2010

Jejak Peninggalan Kapal Nabi Nuh a.s



 

  

 

 

 

 

 

TAMARRUD


Sifat ini hampir sama dengan iand. Hanya saja, sifat tamarrud berada dalam tensi yang agak rendah. Tamarrud adalah kebiasaan seseorang melanggar aturan yang telah ditetapkan, terutama undang-undang Allah. Selain itu, pemilik sifat ini pun tidak pernah mau menerima nasihat dari siapa pun, termasuk orang yang dituakannya.


Sikap ini biasanya dilakukan oleh orang-orang fasiq, munafik, dan musyrik. Mereka memang menuhankan Allah, berpedoman kepada Al-Quran dan sunah Rasulullah. Namun, hati mereka dipenuhi seribu keraguan tentang jaminan yang dijanjikan Allah melalui agama yang hak ini. Lebih jelasnya, selain Allah, ada kekuatan lain yang menguasai mereka. Di samping undang-undang Allah, ada petunjuk lain yang mereka anggap lebih bermanfaat dan lebih dominan. Itu semua karena keyakinan mereka yang sangat lemah tentang kehidupan akhirat. Mereka lebih mempercayai apa yang dapat dilihat dengan mata dan dirasakan secara langsung di dunia ini. Keyakinan kotor
ini merupakan bagian dari misi Yahudi yang menggelar paham materialisnya. Allah SWT mengisyaratkan keburukan kaum Yahudi ini dalam Surat Al-Baqarah; yakni ketika mereka menolak dakwah Nabi Musa a.s.:


Dan ingatlah ketika kamu berkata, "Hai Musa, kami tidak akan iman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang." Karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikan- nya." (Q.S. Al-Baqarah, 55).


Adapun penyebab sifat ini sama dengan sifat inad yaitu takabur, riya', hiqdu, hasud, tamak, dan mengikuti hawa nafsu.


Sedangkan kekuatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini antara lain sebagai berikut:
1. Sering bersahabat dengan kaum ulama dan pendakwah.
2. Berkawan hanya dengan orang-oran gsaleh.
3. Berusaha mendapatkan hidayah, seperti mengikuti berbagai kegiatan pengajaran agama.
4. Berdoa dengan sepenuh hati untuk mendapatkan taufik-Nya.

KETIDAKSTABILAN MENTAL (ATH-THAISY)



Penyakit ath-thaisy adalah penyakit hati yang timbul akibat lemahnya akal (hati) seseorang dalam memelihara pendayagunaan seluruh anggota badannya dari hal-hal yang tidak perlu sehingga ia mudah sekali terpengaruh oleh apa-apa yang terjadi di dekatnya. Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Selalu ingin memperhatikan siapa saja yang lewat di dekat nya, atau siapa saja yang dia lihat.
2. Selalu ingin mendengarkan apa saja yang dikatakan orang lain, padahal sama sekali tidak ada kaitannya dengan kepentingannya.
3. Mudah sekali memberikan komentar atau terpancing perkataan-perkataan orang lain.
4. Mudah sekali memberikan jawaban atas setiap pertanyaan, tanpa berpikir panjang.
5. Menggerakkan tangan atau kaki di luar kebiasaan umum, seperti orang yang terganggu syarafnya.
6. Salah tingkah jika menemukan sesuatu di luar kebiasaan.

Kebalikan dari sikap ath-thaisy dalam al-waqar, yaitu sikap seseorang yang senantiasa tenang dalam berbagai penampilannya, dan akalnya selalu dapat membimbingnya ke arah yang sesuai dengan etika yang benar, dan sesuai pula dengan keperluannya. Dengan sikap al-waqar-nya, seseorang dapat memelihara matanya dari penglihatan yang tidak berguna
--apalagi yang haram-- telinganya selalu dapat memilih antara yang perlu didengar dan yang tidak perlu, sehingga dia tidak pernah salah memberikan tugas kepada lisannya untuk berkomentar, dan kepada tangan dan kakinya untuk bertindak. Beberapa tanda orang yang memiliki sifat ini disebutkan dalam Al-Qur'an:

Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang adalah orang-orang itu berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang jahil menyapanya, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. (Q.S. Al-Furqan, 63).

Penyakit ath-thaisy dapat mengakibatkan gangguan kejiwaan yang berakibat sangat buruk terhadap perkembangan fisik dan mental seseorang. Fisik dan mentalnya akan lemah.