Kamis, 12 Mei 2011

Bakso Nyangkut di Tenggorokan? Jangan Panik, Ambil Pulpen!

Kasus bakso tertelan bulat-bulat banyak terjadi. Tersumbatnya saluran napas karena tersedak bakso yang belum dikunyah bisa memicu kematian jika pertolongan yang diberikan lambat.

Jangan panik, sebatang pulpen bisa menyelamatkan nyawa asal tahu cara memanfaatkannya. Bakso bisa tertelan dalam kondisi utuh jika tidak hati-hati, misalnya saat makan sambil bicara atau bercanda. Jika tertelan dan nyangkut di percabangan saluran cerna dengan saluran napas, bulatan kenyal sebesar bola ping-pong tersebut bisa mengancam keselamatan.
Saat seseorang tidak bisa bernapas, dalam beberapa detik wajahnya akan berubah menjadi kebiruan. Kondisi yang disebut hipoksia ini menunjukkan bahwa suplai oksigen menipis dan jika tidak segera diatasi maka beberapa saat kemudian otak bisa berhenti bekerja.

Kekurangan oksigen juga bisa berdampak pada organ lain, termasuk membuat otot jadi tidak berdaya. Jika otot jantung ikut terkena dampaknya, maka akibatnya bisa sangat mematikan apalagi jika otaknya juga sudah tidak berfungsi.

"Biasanya waktu wajahnya membiru, orang panik. Kalau saya, ambil saja pulpen, buka isinya kemudian tusuk baksonya," ungkap Ketua Bidang Transfusi Darah PMI, dr Farid Husain, SpBd dalam penandatanganan MoU dengan Darya Varia di Plaza Senayan, Kamis (12/5/2011).

Tujuan menusuk bakso dengan pulpen adalah menariknya keluar dari pangkal tenggorokan. Namun hal ini biasanya sulit dilakukan, sebab ukuran bakso yang besar membuat posisinya terjepit erat oleh dinding tenggorokan. Oleh karena itu digunakanlah pulpen, yang memiliki lubang di tengahnya. Asal sudah ditusuk, bakso dengan pulpen menancap di tengah-tengahnya akan membentuk lubang yang bisa dilewati udara pernapasan sehingga tidak terjadi hipoksia. Jika jalan napas sudah tidak tersumbat, maka waktu yang dibutuhkan untuk menunggu datangnya bantuan atau ambulans menjadi lebih longgar. Yang terpenting, suplai oksigen tidak terhambat dan pasien sudah bisa bernapas.

"Urusan infeksi kalau pulpennya tidak bersih, itu nanti di rumah sakit saja. Namanya juga darurat. Lebih penting menyelamatkan nyawanya dulu kan, daripada memikirkan risiko infeksinya?" pungkas dr Farid.

sumber : detikhealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar