Rabu, 30 Desember 2009

Renungan Pergantian Tahun


Glitter Photos

Kita bisa rasakan, bagaimana ketika kembali disaat-saat penghujung tahun, di sebuah pergantian tahun. Dengan satu batasan waktu yang terukir dng sebuah garis limit. Garis seraya untuk membatasi dari satu masa  ke masa yang akan datang. Satu keadaan layaknya satu titik balik untuk  merenungkan  bahasa sikap kita,  intuisi hati kita atau entah tutur kata kita. Renungkanlah dan nikmatilah setiap hembusan nafas  yang terkadang  bisa  mempelajari tentang hikmah-hikmah tentang hidup, dari sesuatu yang belum berarti untuk kemudian menjadi sesuatu yang lebih berarti. Tetap tegaklah  menghadap fokus ke depan, ketika terpikir satu ungkapan hidup, disaat hidup bukanlah untuk memenuhi keinginan, ingatlah bahwa keingina bukan keharusan, hanya sebagai motivasi. Nikmatilah dan syukurilah perasaan hati kita yg  terisi penuh  dng  rasa nyaman. Terlalu lelah mencari keinginan yang tiada ada puasnya. Carilah berbagai sumber inspirasi, dorongan motivasi, saat  terapuh atau ketika terjatuh. Dan perlu kita inget, untuk belajar  kita g perlu menungu satu tahun lamanya utk melakukan perubahan. Karena tiap waktu adalah  suatu perubahan, perubahan... yang senantiasa  utk kita bisa belajar.

Senin, 28 Desember 2009

Soto... hmm


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 




Selasa, 22 Desember 2009

Jauhi Tiga Perkara!

Manusia diciptakan kemuka bumi ini untuk mengelola sesuatu yang ada didalamnya dengan sebenar-benarnya, dan juga untuk menghamba kepada Sang Khalik Allah Swt.dengan mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.Setiap perbuatan manusia akan dimintai pertanggung jawabannya di akherat kelak, maka jalan apa yang akan ditempuh itulah pilihan setiap individu, yang pada akhirnya manusia akan merasakan bahagia atau sengsara.
Rasulullah saw memberikan jaminan kepada kaum muslimin selama mereka terbebas dari tiga perkara sebelum kematian terjadi pada dirinya, beliau bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ بَرِيْءٌ مِنْ ثَلاَثٍ : أَلْكِبْرُ وَالْغُلُوْلُ وَالدَّيْنُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Barangsiapa yang mati dan ia terbebas dari tiga hal, yakni sombong, fanatisme dan utang maka ia akan masuk surga (HR. Tirmidzi(.

Hadis diatas menunjukkan kepada kita semua sebagai ummat Nabi Muhammad untuk hindari tiga perkara tersebut yaitu : memiliki sifat sombong, fanatisme kepada golongan dan juga memiliki hutang yang belum dibayar. Kesemuanya parkara tersebut berdampak negatif bagi setiap jiwa muslim.

1. Sombong.

Sombong adalah sifat yang dimiliki manusia dengan menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya, Rasulullah Saw bersabda:
اَلْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Takabbur itu adalah menolak kebenaran dan dan menghina orang lain (HR. Muslim).

Sombong merupakan sifat iblis laknatullah, dengan sebab itulah ia divonis ingkar/kafir kepada Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt :
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang sujud. Allah berfirman: Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu?. Iblis menjawab: aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman: turunlah kamu dari syurga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina (QS 7:11-13, lihat pula QS 40:60).

Ada banyak dampak negatif atau bahaya dari sifat sombong ini, diantara adalah: Pertama, Tidak senang pada saran apalagi kritik, hal ini karena ia sudah merasa sempurna, tidak punya kekurangan, apalagi bila kesombongan itu tumbuh karena usianya yang sudah tua dengan segudang pengalaman, ia akan menyombongkan diri kepada orang yang muda, atau sombong karena ilmunya banyak dengan gelar kesarjanaan.

Kedua, Tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai orang lain, hal ini karena apa yang menjadi sebab kesombongannya akan tersaingi oleh orang itu yang menyebabkan dia tidak pantas lagi berlaku sombong, karenanya orang seperti ini biasanya menjadi iri hati (hasad) terhadap keberhasilan, kemajuan dan kesenangan yang dicapai orang lain, bahkan kalau perlu menghambat dan menghentikan kemajuan itu dengan cara-cara yang membahayakan seperti memfitnah, permusuhan hingga pembunuhan.

Ketiga, Menolak kebenaran meskipun ia meyakininya sebagai sesuatu yang benar, hal ini difirmankan Allah Swt di dalam Al-Qur’an: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan (QS 27:14).

Keempat, Dibenci Allah Swt yang menyebabkannya tidak akan masuk syurga. Allah Swt berfirman: Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong (QS 16:23).

Di dalam hadits, Rasulullah Saw bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبرٍْ

Tidak masuk syurga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan (HR. Muslim).

2. Ta'asshub atau Fanatisme.

Ta'asshub atau yang dikenal fanatic kepada perorangan atau kelompok tertentu, hal tersebut terjadi ditengah-tengah masyarakat dan tidak bisa dipungkiri bahwa manusia termasuk kaum muslimin hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk latar belakang kelompok, baik karena kesukuan, kebangsaan maupun golongan-golongan berdasarkan organisasi maupun paham keagamaan dan partai politik, hal ini disebut dengan ashabiyah. Para sahabat seringkali dikelompokkan menjadi dua golongan, yakni Muhajirin (orang yang berhijrah dari Makkah ke Madinah) dan Anshar (orang Madinah yang memberi pertolongan kepada orang Makkah yang berhijrah). Pada dasarnya golongan-golongan itu tidak masalah selama tidak sampai pada fanatisme yang berlebihan sehingga tidak mengukur kemuliaan seseorang berdasarkan golongan, hal ini karena memang Allah Swt mengakuinya, hal ini terdapat dalam firman Allah yang artinya:
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS 49:13).

Manakala seseorang memiliki fanatisme yang berlebihan terhadap golongan sehingga segala pertimbangan dan penilaian terhadap sesuatu berdasarkan golongannya, bukan berdasarkan nilai-nilai kebenaran, maka hal ini sudah tidak bisa dibenarkan, inilah yang disebut dengan ashabiyah yang sangat dilarang di dalam Islam, apalagi bila seseorang sampai mengajak orang lain untuk bersikap demikian, lebih-lebih bila seseorang siap mati untuk semua itu, maka Rasulullah Saw tidak mau mengakui orang yang demikian itu sebagai umatnya, hal ini terdapat dalam hadits Nabi Saw:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا اِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ

Bukan golongan kami orang yang menyeru kepada ashabiyah, bukan golongan kami orang yang berperang atas ashabiyah dan bukan golongan kami orang yang mati atas ashabiyah (HR. Abu Daud)


3. Utang.

Dalam hidup ini, manusia seringkali melakukan hubungan muamalah dengan sesamanya, salah satunya adalah transaksi jual beli. Namun dalam proses jual beli tidak selalu hal itu dilakukan secara tunai atau seseorang tidak punya uang padahal ia sangat membutuhkannya, maka iapun meminjam uang untuk bisa memenuhi kebutuhannya, inilah yang kemudian disebut dengan utang. Sebagai manusia, apalagi sebagai muslim yang memiliki harga diri, sedapat mungkin utang itu tidak dilakukan, apalagi kalau tidak mampu membayarnya, kecuali memang sangat darurat, karena itu seorang muslim harus hati-hati dalam masalah utang, Rasulullah Saw bersabda:
ِايَّاكُمْ وَالدَّيْنِ فَاِنَّهُ هَمٌّ بِاللَّيْلِ وَمَذَلَّةٌ بِالنَّهَاِر

Berhati-hatilah dalam berutang, sesungguhnya berutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) pada siang hari (HR. Baihaki)

Bagi seorang muslim, utang merupakan sesuatu yang harus segera dibayar, ia tidak boleh menyepelekannya meskipun nilainya kecil. Bila seorang muslim memiliki perhatian yang besar dalam urusan membayar utang, maka ia bisa menjadi manusia yang terbaik. Rasulullah Saw bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ خَيْرُهُمْ قَضَاءً
Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam membayar utang (HR. Ibnu Majah).

Namun apabila manusia yang berutang tidak mau memperhatikan atau tidak mau membayarnya, maka hal itu akan membawa keburukan bagi dirinya, apalagi dalam kehidupan di akhirat nanti, hal ini karena utang yang tidak dibayar akan menggerogoti nilai kebaikan seseorang yang dikakukannya di dunia, kecuali bila ia memang tidak mempunyai kemampuan untuk membayarnya, Rasulullah Saw bersabda:

اَلدَّيْنُ دَيْنَانِ فَمَنْ مَاتَ وَهُوَيَنْوِىْ قَضَاءَهُ فَأَنَا وَلِيُّهُ وَمَنْ مَاتَ وَلاَيَنْوِىْ قَضَاءَهُ فَذَالِكَ الَّذِىْ يُؤْخَذُمِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ يَوْمَئِذٍ دِيْنَارٌ وَلاَدِرْهَمٌ.

Utang itu ada dua macam, barangsiapa yang mati meninggalkan utang, sedangkan ia berniat akan membayarnya, maka saya yang akan mengurusnya, dan barangsiapa yang mati, sedangkan ia tidak berniat akan membayarnya, maka pembayarannya akan diambil dari kebaikannya, karena di waktu itu tidak ada emas dan perak (HR. Thabrani).

Ketiga perkara tersebut jangan sampai terjadi pada diri kita sebagai ummat Islam. Sehebat apapun orang/golongan/partai yang kita ikuti, namun ketika berbuat salah maka seyogyanya bagi kita untuk mengislahnya jangan taklid buta. Hindari sifat yang selalu mendewakan diri sendiri, mengenggap lebih dari orang lain. Milikilah sifat yang selalu menerima pemberian dari Allah Swt (Qona'ah), jangan sampai kita memiliki hutang karena selalu tidak puas terhadap rizki yang kita dapatkan.
Wallahu A'lam Bisshawab.

Jauhi Tiga Perkara!
Sumber: www.pesantrenvirtual.com

Senin, 21 Desember 2009

Amanah


Di  Damaskus,  ada sebuah mesjid besar, namanya mesjid Jami' At-Taubah. Masjid itu adalah  sebuah masjid yang penuh keberkahan. Di dalamnya ada ketenangan dan keindahan.  Sejak  tujuh  puluh  tahun,  di  masjid  itu ada seorang syaikh pendidik  yang  alim  dan  mengamalkan  ilmunya.  Dia sangat fakir sehingga menjadi  contoh  dalam kefakirannya, dalam menahan diri dari meminta, dalam kemuliaan jiwanya dan dalam berkhidmat untuk kepentingan orang lain. Saat  itu ada pemuda yang bertempat di sebuah kamar dalam masjid. Sudah dua hari  berlalu  tanpa ada makanan yang dapat dimakannya. Dia tidak mempunyai makanan  ataupun  uang  untuk membeli makanan. Saat datang hari ketiga dia merasa  bahwa  dia  akan  mati,  lalu  dia  berfikir  tentang apa yang akan dilakukan. Menurutnya, saat ini dia telah sampai pada kondisi terpaksa yang membolehkannya  memakan  bangkai atau mencuri sekadar untuk bisa menegakkan tulang punggungnya. Itulah pendapatnya pada kondisi semacam ini.

Masjid  tempat  dia  tinggal  itu,  atapnya bersambung dengan atap beberapa rumah  yang  ada  di sampingnya.  Hal  ini memungkinkan sesorang pindah dari rumah  pertama  sampai  terakhir  dengan  berjalan  diatas atap rumah-rumah tersebut.  Maka,  dia pun naik ke atas atap masjid dan dari situ dia pindah kerumah   sebelah.  Di  situ  dia  melihat  orang-orang  wanita,  maka  dia memalingkan  pandangannya  dan menjauh dari rumah itu. Lalu dia lihat rumah yang  di  sebelahnya  lagi.  Keadaannya sedang sepi dan dia mencium ada bau masakan  berasal  dari  rumah  itu.  Rasa laparnya bangkit, seolah-olah bau masakan tersebut magnet yang menariknya. Rumah-rumah  dimasa  itu  banyak  dibangun  dengan  satu  lantai,  maka dia melompat  dari  atap  ke  dalam  serambi. Dalam sekejap dia sudah berada di dalam rumah dan dengan cepat dia masuk ke dapur lalu mengangkat tutup panci yang ada disitu. Dilihatnya sebuah terong besar dan sudah dimasak. Lalu dia ambil  satu,  karena  rasa  laparnya  dia  tidak  lagi  merasakan panasnya,digigitlah  terong  yang  ada  ditangannya  dan  saat itu dia mengunyah dan hendak  menelannya,  dia  ingat  dan  timbul  lagi  kesadaran  beragamanya.Langsung  dia berkata, 'A'udzu billah! Aku adalah penuntut ilmu dan tinggal di  mesjid  , pantaskah aku masuk kerumah orang dan mencuri barang yang ada di dalamnya?' Dia merasa bahwa ini adalah kesalahn besar, lalu dia menyesal dan  beristigfar  kepada Allah, kemudian mengembalikan lagi terong yang ada ditangannya.  Akhirnya  dia  pulang  kembali ketempat semula. Lalu ia masuk ke dalam  masjid  dan  mendengarkan  syaikh  yang  saat itu sedang mengajar. Karena terlalu lapar dia tidak dapat memahami apa yang dia dengar.

Ketika  majlis  itu selesai dan orang-orang sudah pulang, datanglah seorang  perempuan  yang  menutup  tubuhnya  dengan hijab -saat itu memang tidak ada perempuan  kecuali  dia  memakai  hijab-,  kemudian perempuan itu berbicara dengan   syaikh.   Sang   pemuda  tidak  bisa  mendengar  apa  yang  sedang dibicarakannya.  Akan  tetapi,  secara  tiba-tiba  syaikh  itu  melihat  ke sekelilingnya.  Tak  tampak  olehnya kecuali pemuda itu, dipanggilah ia dan syaikh  itu  bertanya,  'Apakah  kamu  sudah  menikah?', dijawab, 'Belum,'. Syaikh  itu  bertanya  lagi,  'Apakah kau ingin menikah?'. Pemuda itu diam. Syaikh  mengulangi  lagi  pertanyaannya. Akhirnya pemuda itu angkat bicara, 'Ya  Syaikh, demi Allah! Aku tidak punya uang untuk membeli roti, bagaimana aku akan menikah?'. Syaikh itu menjawab, 'Wanita ini datang membawa khabar, bahwa  suaminya  telah meninggal dan dia adalah orang asing di kota ini. Di sini  bahkan  di  dunia ini dia tidak mempunyai siapa-siapa kecuali seorang paman  yang  sudah tua dan miskin', kata syaikh itu sambil menunjuk seorang laki-laki yang duduk  di  pojokkan. Syaikh itu melanjutkan pembicaraannya, 'Dan wanita ini telah mewarisi rumah suaminya dan hasil penghidupannya. Sekarang, dia ingin seorang  laki-laki  yang  mau  menikahinya,  agar  dia  tidak sendirian dan mungkin  diganggu  orang. Maukah kau menikah dengannya? Pemuda itu menjawab 'Ya'.  Kemudian  Syaikh  bertanya  kepada  wanita  itu,  'Apakah engkau mau menerimanya   sebagai   suamimu?',   ia  menjawab  'Ya'.  Maka  Syaikh  itu mendatangkan pamannya dan dua orang saksi kemudian melangsungkan akad nikah dan  membayarkan  mahar  untuk  muridnya  itu. Kemudian syaikh itu berkata, 'peganglah  tangan  isterimu!' Dipeganglah tangan isterinya dan sang isteri membawanya  kerumahnya.  Setelah  keduanya masuk kedalam rumah, sang isteri membuka  kain  yang menutupi wajahnya. Tampaklah oleh pemuda itu, bahwa dia adalah  seorang wanita yang masih muda dan cantik. Rupanya pemuda itu sadar bahwa rumah itu adalah rumah yang tadi telah ia masuki.


Sang  isteri  bertanya,  'Kau ingin makan?' 'Ya' jawabnya. Lalu dia membuka tutup  panci  didapurnya.  Saat melihat buah terong didalamnya dia berkata: 'heran  siapa  yang  masuk kerumah dan menggigit terong ini?!'. Maka pemuda itu  menangis dan menceritakan kisahnya. Isterinya berkomentar, 'Ini adalah buah  dari  sifat  amanah,  kau jaga kehormatanmu dan kau tinggalkan terong yang  haram  itu,  lalu Allah berikan rumah ini semuanya berikut pemiliknya dalam  keadaan  halal. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu ikhlas karena Allah, maka akan Allah ganti dengan yang lebih baik dari itu.

Diceritakan oleh : Syaikh Ali Ath-Thanthawi
Oleh : Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia


Kamis, 17 Desember 2009

Doa Di Awal Dan Akhir Tahun

: Doa di awal tahun


 :: Doa di akhir tahun

Doa Awal Dan Akhir Tahun



DOA AKHIR TAHUN….Do’a ini hendaknya dibaca tiga kali pada akhir waktu ashar tanggal 29 atau 30 bulan Dzulhijjah.
Bismillaahirrahmaanirraahiim,
Wa shollalloohu’alaa sayyididinaa muhammaadin wa’alaa aalihi wa shohbihii wa sallama, Alloohumma maa’amiltu fii hadzihis sanati mimmaa nahaitanii’anhu falam atub minhu wa lam tardhohu wa lam tansahu wa hamiltu ‘alayya ba’da qudrotika ‘uquubati wa da’autanii ilattaubati minhu ba’da jiroo-atii ‘alaa ma’shiyatika fa-innii astaghfiruka faghfirlii bifadhlika wa maa’amiltuhu fiiha mimma tardhoohu wa wa’adtanii ‘alaihits tsawaba wa as-aluka. Alloohumma yaa kariimu yaadzal jalaali wal ikroomi antaqobbalahu minnii walaa taqtho’ rojaa-i minka yaa kiriimu wa shollalloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihii wa sallam.
ARTINYA
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau. Wahai Tuhanku, apa yang hamba perbuat sepanjang tahun ini berupa perbuatan perbuatan yang Paduka larang hamba melakukannya, sedangka hamba belum bertaubat dari padanya dan Paduka tidak meridhainya dan tidak melupakannya, dan Padukapun telah menyayangi hamba setelah Padukapun kuasa untuk menyiksa hamba, kemudian Paduka menyeru hamba untuk bertaubat setelah hamba bermaksiat kepada Paduka. Karena itu, hamba mohon ampunan dari Paduka, maka ampunilah hamba dengan Anugerah-Mu.
Dan apa yang telah hamba kerjakan ditahun ini adalah berupa perbuatan yang Paduka ridhai dan Paduka janjikan pahala atasnya, Hamba mohon pada-Mu wahai Tuhanku, Dzat Yang Maha Mulia, yang memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, agar Paduka terima amalan hamba dan jangan hendaknya Paduka putuskan harapan hamba dari-Mu, wahai Dzat Yang Maha Mulia. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau.”
—————————-
  
DO’A AWAL TAHUN….Do’a awal tahun ini hendaknya di baca tiga kali setiap tanggal 1 Muharram pada petang hari
Sehabis shalat magrib.
Bismillaahirohmaanirrohiim.
Wa shollalloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihii wa sallama. Allohumma antal abadiyyul qodiimul awwalu wa ‘alaa fadhlikal ‘adliimi wujuudikal mu’awwali wahaadza’aamunjadiidun qod aqbala nas-alukal ‘ishmata fiihi minasysyaithooni wa auli yaa-ihi wa junuudihi wal ‘auni ‘alaa haadzihil ammaaroti bissuu-i wal istighooli bimaa yuqorribunii ilaika zulfa yaa dzal jallali wal ikroom. wa shollalloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihii wa sallama.
ARTINYA
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau.
Wahai Tuhanku, Paduka adalah Dzat Yang Maha Kekal, dahulu dan Awal. Hanya denga anugrah dan kemurahan-Mu yang agung, telah datang tahun baru. Di tahun ini kami memohon pemeliharaan-Mu dari Syetan, kekasihnya dan balatentaranya, dan kami memohon pertolongan-Mu atas hawa nafsu yang mengajak kepada kejelekan, dan kami memohon kesibukan dengan perbuatan yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau.”
Amiin ya robbal ‘alamiin…
Wallohua’laam bishshowab…
Awal. Hanya denga anugrah dan kemurahan-Mu yang agung, telah datang tahun baru. Di tahun ini kami memohon pemeliharaan-Mu dari Syetan, kekasihnya dan balatentaranya, dan kami memohon pertolongan-Mu atas hawa nafsu yang mengajak kepada kejelekan, dan kami memohon kesibukan dengan perbuatan yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau.”
Amiin ya robbal ‘alamiin…

Rabu, 16 Desember 2009

Penulisan Lafazh Salam Dan Kekeliruannya


Pembaca kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah ta’ala, ucapan salam adalah sunah yang diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi sebagian kaum muslimin salah dalam mengucapkannya, sebagian salah dalam menuliskan atau melafazhkan, sebagiannya lagi salah dalam mengucapkan salam dengan meringkasnya menjadi kata yang tidak lagi menjadi salam.
Dalam bahasa arab, tulisan salam secara lengkap adalah seperti ini,
Pembacaannya adalah “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh”, kalau mau terperinci panjang pendeknya di tulis “Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh”, perhatikan panjang dan pendeknya…

Makna kalimat salam tersebut di antaranya adalah, “Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tercurah kepadamu.”

Ucapan salam di atas adalah bentuk salam yang paling sempurna, adapun bentuk pengucapan lain bisa dengan mengucapkan,
“Assalamu ‘alaikum warahmatullah”
Atau,
“Assalamu ‘alaikum”
Dasarnya adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ. فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ ثُمَّ جَلَسَ فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- : عَشْرٌ . ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ : عِشْرُونَ . ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ. فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ : ثَلاَثُونَ
Dari Imran Ibn Hushain radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mengucapkan “Assalamu ‘alaikum”. Nabi menjawab salam itu, lalu orang itu duduk. Nabi berkata, “sepuluh (kebaikan)”. Kemudian datang orang lain dan mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”. Nabi menjawabnya, lalu orang itu duduk dan Nabi berkata, “Dua puluh (kebaikan)”. Kemudian datang orang lain lagi dan mengucapkan “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh”. Nabi membalas salamnya lalu dia duduk dan Nabi berkata, “Tiga puluh (kebaikan).” (HR. Abu Daud)
Membalas Salam
Adapun bentuk membalas salam adalah berdasarkan firman Allah ta’ala dalam surat an-Nisa,
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (QS. An Nisa’: 86)
Dalam ayat ini Allah ta’ala memerintahkan kita untuk membalas salam dengan yang lebih baik, sehingga kalau yang memberi salam mengucapkan,
“Assalamu ‘alaikum”
Maka minimal kita jawab dengan mengucapkan,
“Wa ‘alaikumus salam”
Kalau kita ingin membalas dengan yang lebih lengkap dengan mengucapkan,
“Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullah”
Atau,
“Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh”
Maka ini lebih baik.
Jadi apabila yang memberi salam mengucapkan lafazh yang lengkap, maka sepantasnya kita untuk membalas dengan ucapan salam yang lengkap juga.
Perhatian!!
Kesalahan yang sering ditemui dalam pengucapan salam adalah penyingkatan salam dengan tulisan “ass”, “ass.wr.wb”, “asw” atau yang lainnya, maka ucapan seperti ini bukanlah salam, hendaknya ketika menulis komentar, sms atau media lainnya kita tidak menuliskan seperti itu. Tulislah dengan lafazh yang benar seperti “assalamu ‘alaikum”, atau kalau memang tergesa-gesa tidak di tulis juga tidak apa-apa.
Semoga bermanfaat…

:: http://badar.muslim.or.id/

Minggu, 13 Desember 2009

StuNed - Master Programme Persyaratan Umum













Persyaratan Umum
(udah kelewat seh, tp taun depan insyaALLAH ada lagi.. )

  1. Warga negara Indonesia;
    dibuktikan dengan: fotokopi KTP atau Kartu Dinas Pegawai Negeri, fotokopi paspor (berlaku sampai satu tahun setelah program studi dimulai). Diserahkan pada saat penyerahan aplikasi. Khusus untuk fotokopi paspor diserahkan setelah kepastian memperoleh beasiswa
  2. Pendidikan minimal S1 dari universitas di Indonesia dan dapat menunjukkan bukti prestasi akademik (IPK min. 2,75);
    dibuktikan dengan: transkrip dan ijazah yang dilegalisir dengan tanggal dan tahun kelulusan tercantum jelas di dalamnya.
  3. Pengalaman kerja (setelah lulus S1) minimal 2 tahun di institusi terakhir;
    dibuktikan dengan: pernyataan resmi dari pimpinan organisasi di atas materai yang menyatakan bahwa stafnya diizinkan untuk studi di luar negeri dan menjamin posisinya sampai yang bersangkutan kembali ke Indonesia; surat ini boleh diserahkan setelah pengumuman hasil seleksi, namun sebelum keberangkatan ke Belanda; khusus untuk pegawai pemerintah dan staf pengajar diminta untuk melampirkan fotokopi Surat Keputusan pengangkatan pegawai (SK); untuk staf LSM diminta menyertakan Laporan Tahunan LSM mereka yang paling akhir.
  4. Mempunyai latar belakang pendidikan atau bidang kerja yang sesuai dengan pilihan studi program pascasarjana;
    dijelaskan oleh: pelamar dalam motivation statement.
  5. Bersedia mengikuti dan menyelesaikan seluruh perkuliahan selama menerima beasiswa
  6. Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik (TOEFL computer based skor min. 213, atau ITP 550, IELTS 6); yang diterima hanya International TOEFL atau Institutional TOEFL (ITP) yang diakui. Nilai TOEFL berlaku hanya sampai 1 tahun. Untuk program dengan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar harus dapat menunjukkan bukti atas kemampuan bahasa Belanda;
    dibuktikan dengan: hasil skor yang asli, tidak boleh fotokopi. Pengecualian diberikan untuk skor TOEFL di bawah 550 selama universitas yang memberikan surat penerimaan menjamin akan meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa yang bersangkutan sampai ke tingkat yang ditentukan.
  7. Kondisi kesehatan yang baik;
    dibuktikan dengan: hasil tes kesehatan setelah kepastian memperoleh beasiswa.
  8. Tidak menempuh studi di luar negeri dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini
    dibuktikan dengan: daftar riwayat hidup, informasi yang dicantumkan dalam formulir yang disahkan dengan materai, fotokopi paspor.
  9. Diterima di salah satu program pascasarjana yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tinggi di Belanda untuk tahun ajaran 2009/2010
    dibuktikan dengan: surat penerimaan dari universitas yang mencantumkan dengan jelas di dalamnya tanggal awal dan akhir program studi yang dipilih, total biaya perkuliahan dan nama program studi.
  10. Per tanggal 1 September 2009 (tunggu taun depan lagi, update info), usia tidak lebih dari 40 tahun untuk pria, dan 45 tahun untuk wanita
    dibuktikan dengan: fotokopi KTP atau paspor.

Pilihan program studi

Semua master programme sesuai petunjuk di atas atau yang ada dalam daftar di website www.studyin.nl dengan masa studi maksimum dua tahun.

:: http://www.nesoindonesia.or.id

Kedubes Belanda Siapkan Beasiswa Rp 450 Miliar!

Belanda Dukung Desentralisasi Lewat Program Beasiswa

16 Mar 2009
Pemerintah Belanda melalui Neso Indonesia memberikan beasiswa StuNed (Studeren in Nederland) bagi sejumlah kandidat khususnya yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Vacancy: Alumni Officer Neso Indonesia


Pemberian beasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah Belanda terhadap upaya desentralisasi di Indonesia. Sebanyak 52 penerima beasiswa bersyarat yang berasal dari 20 propinsi akan bertemu langsung dengan Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Belanda, Mr. Arnold van Der Zanden, Direktur Neso Indonesia, Marrik Bellen dan Head Scholarships Section, Monique Drenthem Soesman, hari ini di kantor Neso Indonesia, Jakarta. 


“Komitmen Belanda untuk terus mendukung desentrailisasi sebagai upaya pemerataan pembangunan dapat tercermin dari data penerima beasiswa  program master tahun 2008 yang menunjukkan 49% dari total 276 orang penerima beasiswa StuNed adalah mereka yang bekerja dan berasal dari luar Pulau Jawa, dari Sabang sampai Merauke. Kami senang karena angka ini terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya,” ujar Marrik Bellen.


Para penerima beasiswa melalui jalur pendaftaran pra-registrasi yang dirancang khusus bagi pendaftar dari luar Pulau Jawa ini berasal dan bekerja di berbagai institusi seperti pemerintah kabupaten/kota dan provinsi, universitas, lembaga swadaya masyarakat dan media. Mereka akan dipersiapkan untuk melanjutkan program master yang sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing di berbagai universitas di Belanda. Persiapan ini khususnya menyangkut peningkatan kemampuan bahasa Inggris hingga memenuhi persyaratan minimal TOEFL 550 atau IELTS 6.   


“Kami menyediakan pelatihan intensif bahasa Inggris selama maksimal 4,5 bulan di Jakarta untuk para kandidat pra-registrasi StuNed 2009. Pada saat yang bersamaan mereka juga harus mempersiapkan pendaftaran ke universitas di Belanda dan memenuhi semua persyaratan beasiswa StuNed. Diharapkan seluruh kandidat akan berangkat ke Belanda untuk tahun akademik 2009/2010.” demikian Monique Drenthem Soesman.


Di tahun 2008, beasiswa StuNed juga diberikan kepada tujuh pegawai Departemen Pekerjaan Umum (PU) untuk studi S2 di Belanda di mana mayoritas penerima beasiswa tersebut adalah para karyawan PU yang bertugas di daerah-daerah dan dari kantor dinas provinsi serta kabupaten/kota. Dana tambahan ini diberikan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam pengelolaan air.


Selain program beasiswa S2,  Pemerintah Belanda juga memberikan beasiswa untuk program non gelar, short course dan refresher course. Tahun 2009 sekitar 27 peserta akan mengikuti short courses dan sekitar 60 peserta mengikuti  program refresher courses yang akan dilaksanakan selama 3 kali di tahun ini. Program refresher course  bagi alumni Belanda bertujuan agar mereka dapat memperbaharui  pengetahuan, keterampilan dan cara berpikir (mind set) yang telah diperoleh saat mereka studi di Belanda.Topik refresher course tahun ini adalah lingkungan, perencanaan wilayah dan pendidikan dengan good governance sebagai cross cutting issue. Peserta kedua program tersebut juga  diutamakan bagi mereka yang bekerja dan berasal dari daerah di luar Pulau Jawa.


“Beasiswa StuNed ditujukan untuk peningkatan kapasitas SDM di berbagai institusi, oleh karena itu para penerima beasiswa ini harus segera kembali ke Indonesia untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang didapatkan selama belajar di Belanda di daerah masing-masing, “ lanjut Monique Soesman.

:: http://www.nesoindonesia.or.id/

Kamis, 10 Desember 2009

Integrasi Flash .swf ke Powerpoint 2007

Langsung aja untuk langkah2nya :


1. Buka file baru atau file PowerPoint yang ada di drive untuk di integrasikan file .swf(flash) di dalamnya.
2. Klik tombol Microsoft Office, lalu klik PowerPoint Options.
Click Office button and open PowerPoint Options window 
3. Setelah jendela PowerPoint Options terbuka, pilih kotak Show Developer Tab Ribbon , klik OK.
Enable Show Developer Tab Ribbon option 

4. Pada tab Developer di tab menu PowerPoint, klik ikon More Controls.
Select More Controls option on the Development tab
5. Pilih Shockwave Flash Object dari daftar kontrol lalu tekan OK. Gunakan mouse untuk menggambar objek flash pada area slide. Dapat juga mengatur ukuran dan karakter animasi Flash.
Select Shockwave Flash Object
6. klik kanan pada objek flash dan pilih  Properties pada menu pop up.
Place control on a slide and open its Properties window
7. Pada jendela Properties, pilih properti Movie dan isikan nama file Flash secara lengkap. Bisa mengambil dari drive (contoh : C:\iSpring\tour.swf) atau dari halaman web (contoh : http://www.ispringsolutions/tour.swf). Dan untuk lebih mudahnya simpan file flash (.swf) dalam folder yang sama (tour.swf).
Specify link to Flash file
8. Aturlah properti objek flash sesuai keperluan.
  • Untuk memutar flash secara otomatis ketika slide PowerPoint saat ditampilkan, aturlah properti Playing dengan "True".
  • Untuk mengulang Flash movie ketika slide ditampilkan, atur properti  Loop dengan "True".
9. Save kerjaannya, pilih ikon SlideShow pada tab View atau tekan F5 untuk memulai  presentasi. Tekan Esc untuk kembali ke editor slide PowerPoint.
 

Rabu, 09 Desember 2009

Panorama Pesawahan Di Bumi Pertiwi Indonesia


 

 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 

Nuansa kesederhanaan.. 
tersirat pandangan terang penuh alami
terbentang luas nuansa hijau bersanding cahaya kemilau
antara lintasan katulistiwa yang membusur pusat sang surya
mendekap hati dengan penuh rasa kedamaian
terlihat jelas bumi pertiwi dalam sisi keteduhan
hamparan langit berjelaga memberi cahaya dalam benderang
pijakan bumi pun riang dalam warna penuh harapan



Untuk satu kebanggaan, sebagai warisan budaya asli bumi pertiwi
bumi pertiwi, tanah air Indonesia.

Minggu, 06 Desember 2009

Bening Hati

Buah Kebeningan Hati
(KH. Abdullah Gymnastiar)


Saudara-saudaraku, sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata qolbunya menjadi bening, jernih, bersih, dan selamat. Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekiranya memiliki qolbu yang tertata, terpelihara, dan terawat dengan sebaik-baiknya. Karena selain senantiasa merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan indahnya hidup di dunia ini, pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indahnya setiap aktivitas yang dilakukan.


Betapa tidak, orang yang hatinya tertata dengan baik, wajahnya akan jauh lebih jernih. Bagai embun menggelayut di ujung dedaunan di pagi hari yang cerah lalu terpancari sejuknya sinar mentari pagi; jernih, bersinar, sejuk, dan menyegarkan. Tidak berlebihan jika setiap orang akan merasa nikmat menatap pemilik wajah yang cerah, ceria, penuh sungging senyuman tulus seperti ini.


Begitu pula ketika berkata, kata-katanya akan bersih dari melukai, jauh dari kata-kata yang menyombongkan diri, terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya, Subhanallah. Setiap butir kata yang keluar dari lisannya
yang telah tertata dengan baik ini, akan terasa sarat dengan hikmah, sarat dengan makna, dan sarat akan mamfaat. Tutur katanya berharga. Inilah buah dari gelegak keinginan di lubuk hatinya yang paling dalam untuk senantiasa membahagiakan orang lain.


Kesehatan tubuh pun terpancari pula oleh kebeningan hati, buah dari kemampuannya menata qolbu. Detak jantung menjadi terpelihara, tekanan darah terjaga, ketegangan berkurang,dan kondisi diri yang senantiasa diliputi kedamaian. Tak berlebihan jika tubuh pun menjadi lebih sehat, lebih segar, dan lebih fit. Tentu saja tubuh yang sehat dan segar seperti ini akan jauh lebih memungkinkan untuk berbuat banyak kepada umat.


Orang yang bening hati, akal pikirannya pun akan jauh lebih jernih. Baginya tidak ada waktu untuk berpikir jelek sedetik pun jua. Apalagi berpikir untuk menzhalimi orang lain, sama sekali tidak terlintas dibenaknya. Waktu baginya sangat berharga. Mana mungkin sesuatu yang berharga digunakan untuk hal-hal yang tidak berharga? Sungguh suatu kebodohan yang tidak terkira. Karenanya dalam menjalani setiap detik yang dilaluinya ia pusatkan segala kemampuannya untuk menyelesaikan setiap tugas hidupnya. Tak berlebihan jika orang yang berbening hati seperti ini akan lebih mudah memahami setiap permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan, dan lebih cerdas dalam melakukan beragam kreativitas pemikiran. Subhanallah, bening hati ternyata telah membuahkan aneka solusi optimal dari kemampuan akal pikirannya.


Walhasil, orang yang telah tertata hatinya adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan ke arah kebaikan tidak mengherankan ketika ia menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yang teramat mengesankan. Hatinya yang bersih membuat terpancar darinya akhlak yang indah mempesona, rendah hati, dan penuh dengan kesantunan. Siapapun yang berjumpa akan merasa kesan yang mendalam, siapapun yang bertemu akan memperoleh aneka mamfaat kebaikan, bahkan ketika berpisah sekalipun, orang seperti ini menjadi buah kenangan yang tak mudah dilupakan.


Dan, Subhanallah, lebih dari semua itu, kebeningan hatipun ternyata dapat membuat hubungan dengan Allah menjadi luar biasa mamfaatnya. Dengan berbekal keyakinan yang mendalam, mengingat dan menyebut-Nya setiap saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya, membuat hatinya menjadi tenang dan tenteram.
Konsekuensinya, dia pun menjadi lebih akrab dengan Allah, ibadahnya lebih terasa nikmat dan lezat. Begitu pula do'a-do'anya menjadi luar biasa mustajabnya. Mustajabnya do'a tentu akan menjadi solusi bagi
persoalan-persoalan hidup yang dihadapinya. Dan yang paling luar biasa adalah karunia perjumpaan dengan Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak, Allahu Akbar.


Pendek kata orang yang bersih hati itu, luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya, dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia ini, tapi juga di akhirat kelak. Tidak rindukah kita memiliki hati yang bersih?


Silahkan bandingkan dengan orang yang berperilaku sebaliknya; berhati busuk, semrawut, dan kusut masai. Wajahnya bermuram durja, kusam, dan senantiasa tampak resah dan gelisah. Kata-katanya bengis, kasar, dan ketus. Hatinya pun senantiasa dikotori buruk sangka, dendam kesumat, licik, tak mau kompromi,
mudah tersinggung, tidak senang melihat orang lain bahagia, kikir, dan lain-lain penyakit hati yang terus menerus menumpuk, hingga sulit untuk dihilangkan. Tak berlebihan bila perilakunya pun menjadi hina dan nista, jauh dari perilaku terhormat, lebih dari itu, badannya pun menjadi mudah terserang penyakit. Penyakit buah dari kebusukan hati, buah dari ketegangan jiwa, dan buah dari letihnya pikiran diterpa aneka rona masalah kehidupan. Selain itu, akal pikirannya pun menjadi sempit dan bahkan lebih banyak berpikir tentang kezhaliman. Oleh karenanya, bagi orang yang busuk hati sama sekali tidak ada waktu untuk bertambah ilmu. Segenap waktunya habis hanya digunakan untuk memuntahkan ketidaksukaannya kepada orang lain. Tidak mengherankan bila hubungan dengan Allah SWT pun menjadi hancur berantakan, ibadah tidak lagi menjadi nikmat dan bahkan menjadi rusak dan kering. Lebih rugi lagi, ia menjadi jauh dari rahmat Allah. Akibatnya pun jelas, do'a menjadi tidak ijabah (terkabul), dan aneka masalah pun segera datang menghampiri, naudzubillaah (kita berlindung kepada Allah).


Ternyata hanya kerugian dan kerugian saja yang didapati orang berhati busuk. Betapa malangnya. Pantaslah Allah SWT dalam hal ini telah mengingatkan kita dalam sebuah Firman-Nya : "Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Q.S. Asy-Syam : 9 - 10).



Ingatlah saudaraku, hidup hanya satu kali dan siapa tahu tidak lama lagi kita akan mati. Marilah kita bersama-sama bergabung dalam barisan orang-orang yang terus memperbaiki diri, dan mudah-mudahan kita menjadi contoh awal bagaimana menjadikan hidup indah dan prestatif dengan bening hati, Insya Allah.