Minggu, 13 Desember 2009

Kedubes Belanda Siapkan Beasiswa Rp 450 Miliar!

Belanda Dukung Desentralisasi Lewat Program Beasiswa

16 Mar 2009
Pemerintah Belanda melalui Neso Indonesia memberikan beasiswa StuNed (Studeren in Nederland) bagi sejumlah kandidat khususnya yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Vacancy: Alumni Officer Neso Indonesia


Pemberian beasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah Belanda terhadap upaya desentralisasi di Indonesia. Sebanyak 52 penerima beasiswa bersyarat yang berasal dari 20 propinsi akan bertemu langsung dengan Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Belanda, Mr. Arnold van Der Zanden, Direktur Neso Indonesia, Marrik Bellen dan Head Scholarships Section, Monique Drenthem Soesman, hari ini di kantor Neso Indonesia, Jakarta. 


“Komitmen Belanda untuk terus mendukung desentrailisasi sebagai upaya pemerataan pembangunan dapat tercermin dari data penerima beasiswa  program master tahun 2008 yang menunjukkan 49% dari total 276 orang penerima beasiswa StuNed adalah mereka yang bekerja dan berasal dari luar Pulau Jawa, dari Sabang sampai Merauke. Kami senang karena angka ini terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya,” ujar Marrik Bellen.


Para penerima beasiswa melalui jalur pendaftaran pra-registrasi yang dirancang khusus bagi pendaftar dari luar Pulau Jawa ini berasal dan bekerja di berbagai institusi seperti pemerintah kabupaten/kota dan provinsi, universitas, lembaga swadaya masyarakat dan media. Mereka akan dipersiapkan untuk melanjutkan program master yang sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing di berbagai universitas di Belanda. Persiapan ini khususnya menyangkut peningkatan kemampuan bahasa Inggris hingga memenuhi persyaratan minimal TOEFL 550 atau IELTS 6.   


“Kami menyediakan pelatihan intensif bahasa Inggris selama maksimal 4,5 bulan di Jakarta untuk para kandidat pra-registrasi StuNed 2009. Pada saat yang bersamaan mereka juga harus mempersiapkan pendaftaran ke universitas di Belanda dan memenuhi semua persyaratan beasiswa StuNed. Diharapkan seluruh kandidat akan berangkat ke Belanda untuk tahun akademik 2009/2010.” demikian Monique Drenthem Soesman.


Di tahun 2008, beasiswa StuNed juga diberikan kepada tujuh pegawai Departemen Pekerjaan Umum (PU) untuk studi S2 di Belanda di mana mayoritas penerima beasiswa tersebut adalah para karyawan PU yang bertugas di daerah-daerah dan dari kantor dinas provinsi serta kabupaten/kota. Dana tambahan ini diberikan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam pengelolaan air.


Selain program beasiswa S2,  Pemerintah Belanda juga memberikan beasiswa untuk program non gelar, short course dan refresher course. Tahun 2009 sekitar 27 peserta akan mengikuti short courses dan sekitar 60 peserta mengikuti  program refresher courses yang akan dilaksanakan selama 3 kali di tahun ini. Program refresher course  bagi alumni Belanda bertujuan agar mereka dapat memperbaharui  pengetahuan, keterampilan dan cara berpikir (mind set) yang telah diperoleh saat mereka studi di Belanda.Topik refresher course tahun ini adalah lingkungan, perencanaan wilayah dan pendidikan dengan good governance sebagai cross cutting issue. Peserta kedua program tersebut juga  diutamakan bagi mereka yang bekerja dan berasal dari daerah di luar Pulau Jawa.


“Beasiswa StuNed ditujukan untuk peningkatan kapasitas SDM di berbagai institusi, oleh karena itu para penerima beasiswa ini harus segera kembali ke Indonesia untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang didapatkan selama belajar di Belanda di daerah masing-masing, “ lanjut Monique Soesman.

:: http://www.nesoindonesia.or.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar