Selasa, 19 Januari 2010

Ikhtiar Mengenal ALLAH

Tidak ada keraguan bahwa setiap perbuatan ALLAH azza wa jalla pasti sudah melewati perhitungan yang sangat cermat dan maha sempurna.Barangsiapa yang mengenal ALLAH, tidak mungkin kecewa oleh apapun perbuatan ALLAH, kalaupun kecewa, maka kecewa terhadap diri sendiri yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan keinginan-Nya.Kalau kita sudah memasuki derajat ihsan/muhsinin, orang yang biasa bertatapan dengan ALLAH, maka takluklah dunia ini kepadanya dan ia akan merasakan suatu kelezatan yang luar biasa. 
Bagaimana caranya ? Secara mendasar dapat ditegaskan bahwa kemampuan ma’rifat adalah hak ALLAH, ada dua jalan agar orang bisa ma’rifat , yaitu :


1.  Tanazul
Merupakan jalan ma’rifat yang dikaruniakan ALLAH kepada seseorang, sehingga ia dapat mengenal dan akrab dengan-Nya tanpa sebab, jadi ALLAH-lah yang membuat sebab. Diatur saja oleh-Nya sehingga orang ini jadi mengenali-Nya.
Biasanya ALLAH berbuat seperti ini karena memang sudah ada dalam rencananya yang tercatat di Lauhul Mahfuzh atau bisa jadi karena orang tersebut dari keturunan orang soleh.
Dalam Al-quran disebutkan, misalnya : Ashabul kahfi yang mendapat karunia ma’rifat dalam waktu singkat. Selain itu para tukang sihir di zaman Nabi Musa AS. Ketika mereka mengadakan adu tanding dengan musa dihadapan fir’aun, yang kemudian para tukang sihir ini dikalahkan oleh ALLAH. Akibatnya secara spontan mereka yakin akan kebesaran ALLAH “ Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa”.
2.   Tariqi
Proses mencari karunia ma’rifat melalui jalan yang mendaki          “ mulai dari sedikit ilmu, lalu terus menerus diamalkan dalam waktu yang mungkin sangat lama dan melelahkan “. Akan tetapi, tidak semua yang menempuh tariqi berhasil memasuki derajat arifin, yakni orang yang ma’rifat, yang kenal dengan ALLAH, dengan dirinya dengan dunia dan tentu saja dengan akhirat.
Syarat menempuh tariqi :
a. Iman
b. Ilmu
Kita tidak bisa akrab dengan ALLAH sebelum mengetahui ilmunya, karena itu kita wajib mengkaji ilmu tauhid karena hukumnya fardu ‘ain. Mengkaji fiqih wajib dengan tujuan agar benar syariat.
c. Amal
Barangsiapa yang bertambah ilmu, tetapi tidak bertambah amalnya, maka dia akan semakin jauh dari ALLAH.
d. Muqarrabah
Seseorang yang muraqabah seluruh aktivitas hidupnya, mulai dari mata terbuka sampai terpejam, tidak ada yang dituju dari geraknya selain ALLAH. Dia mau bergerak, kalau jelas ada perintah ALLAH, gerakannya disesuaikan dengan keinginan dari aturan ALLAH, serta tujuan gerakannya pun semata-mata hanya karena ALLAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar