Minggu, 10 Januari 2010

Kelompok Hati?





Menurut ilmu tasawuf, hati terbagi atas 3 kelompok :
1. Hati yang bersih dan sehat 
Hati yang setiap saat mengingat Allah, ketika mendengar ayat-ayatnya bergetar hati dan 
bertambah imannya. Kecintaan dan kebenciannya kepada sesuatu hanya didasarkan kepada
Allah semata.
Ia rindukan segenap perintah-Nya dan benci terhadap segala larangan-Nya. Ia akan merasa
sangat sedih dan bersalah jika suatu saat dirinya lalai tidak memanfaatkan waktu semaksimal
mungkin. Setiap detik yang dilaluinya adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan
dihadapan Allah.
Ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam setiap gerakan adalah ciri hati yang sehat.Tanda-tanda
ikhlas adalah ada dan tidak ada orang kita tetap melakukan amalan soleh yang ingin kita
kerjakan.
Hati yang sehat tidak menyekutukan ALLAH dengan apapun dalam bentuk apapun. Ia
mengikhlaskan amal untuk  ALLAH, bila mencintai, mencintai karena ALLAH, bila membenci,
membenci karena ALLAH ,dan bila  memberi hanya karena ALLAH.

2. Hati yang sakit 
Hati yang senantiasa merasa gundah dan ragu meskipun dibacakan ayat suci al-Quran.
Nikmatnya iman dan Islam tak pernah dirasakan. Hati yang mempunyai kehidupan, tetapi
berpenyakit. Kadang-kadang kehidupan tampak padanya, tetapi kadang-kadang yang tampak
penyakitnya, tergantung yang mana diantara keduanya yang sedang dominan.
Dalam hati ini terdapat kecintaan, keimanan, ketakutan dan tawaqal kepada ALLAH, yang
semua ini merupakan bahan baku kehidupannya. Tetapi didalamnya juga terdapat kecintaan
terhadap hawa nafsu, pengutamaan terhadapnya dan ambisi untuk memperolehnya.
Kedengkian, kesombongan dan kebanggaan terhadap diri sendiri. Ia dipengaruhi oleh 2
penyeru, yang satu mengajaknya kepada ALLAH, rasulnya dan negri akherat sedangkan yang
lain mengajaknya kepada dunia.

3. Hati  yang mati 
Hati yang jauh dari hidayah dan sulit menerima kebenaran. Hati yang tidak mengenal Tuhan,
serta tidak beribadah kepada-Nya. Ia senantiasa memperturutkan hawa nafsu, sekalipun
dimurkai dan dibenci ALLAH.
Hawa nafsu adalah imamnya, syahwat adalah komandannya, kebodohan adalah
pengendalinya dan kelalaian adalah kendaraannya.
Di hatinya terdapat penyakit ujub, riya dan takabur. Sehingga ia tidak merasakan kehadiran
Allah dalam setiap jengkal hidupnya.
Ia senantiasa sibuk berpikir untuk memperoleh ambisi-ambisi duniawi serta dimabukkan oleh
hawa nafsu dan cinta duniawi.
Allah SWT berfirman :
a. Mereka tuli, bisu, buta. Maka tidaklah mereka kembali ke jalan yang benar.” (Al-baqarah ayat 18).
b. Sesungguhnya orang-orang yang kafir sama saja bagi mereka apakah kamu beri peringatan atau tidak, mereka tetap tidak akan beriman. Allah telah mematikan hati mereka, pendengaran mereka dan penglihatan mereka bahkan semuanya benar-benar tertutup.”(Al-Baqarah:6-7).
Manusia yang hatinya mati, hidupnya tak jauh beda dengan binatang. Baginya tak ada
hukum halal dan haram. Tidak ada batas antara yang haq dan yang batil. Yang ada
hanyalah kepuasan nafsu yang tak pernah berujung.  Karena itulah terapi yang paling
ampuh pengobat syifa (obat penawar) penyakit hati manusia adalah Al-quran:
 “ Wahai manusia, telah datang kepada kalian pelajaran dari tuhan kalian, obat     
penawar bagi penyakit yang ada dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi 
orang-orang yang beriman”.
Bergaul dengan orang yang hatinya mati seperti ini adalah penyakit dan racun, 
bersahabat dengannya adalah kebinasaan. Dengki akan merugikan diri sendiri dan 
orang lain, yang akan termanifestasi pada wajah dan sikap. Ciri-cirinya :
-  Senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang
        - Tidak mengakui prestasi orang lain.

:: Oleh : Ibnul Qayyim Al-Jauziyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar